BANGKA — Kapolsek Belinyu AKP Dr Singgih Aditya Utama membeberkan awal mula terbakarnya Gedung ruang tunggu penumpang di pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu yang ludes dilahap si jago merah, Rabu kemarin.
Menurut Singgih, kebakaran itu terjadi berawal dari sebuah ruang yang dijadikan gudang dan berawal dari kepulan asap.
” Awal kebakaran diduga dari ruang wc yang dijadiken gudang. Penyebabnya belum bisa disimpulkan. Tapi yang pasti, awal mula dari ruangan itu. Awalnya timbul asap,” kata Singgih.
Dilanjutkan Singgih, proses pemadaman api dilakukan selama 2 jam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kata Singgih kerugian ditaksirkan hingga Ratusan Juta Rupiah.
” Sekitar jam 12 api padam. Kurang lebih 2 jam proses pemadaman api. Untuk korban jiwa nggak ada. Kerugian mencapai Rp. 150 Juta,” kata Singgih.
Danlanal Babel, melalui Danpos Belinyu Peltu Junaidi saat dikonfirmasi menyebutkan, para personel Posmat Belinyu langsung melakukan upaya pemadaman api saat mengetahui kejadian itu. Apalagi, lokasi kejadian tak jauh dari Posmat Belinyu.
” Iya, kita langsung ke TKP begitu ada kejadian itu. Seluruh personel Posmat langsung ke lokasi kejadian begitu kejadian itu. Seluruh personel Pos lah dikerahkan dalam membantu proses pemadaman api,” kata Junaidi.
Petugas gabungan dari Polsek Belinyu, damkar PT Timah dan mobil PDAM dikerahkan dalam proses pemadaman api. Tak hanya itu, petugas PT Pelindo pun turut bekerja keras dalam memadamkan api. Tim inafis dari Satreskrim Polres Bangka pun dikerahkan dalam hal itu.
Sementara SKT PT Pelindo Wilayah Belinyu Ichsan Fadillah mengaku, kebakaran terjado sekitar pukul 10 pagi. Pada saat itu kata dia, munculnya asap dari gedung tersebut.
” Awal kejadian bahwa tahu kebakaran, ada asap dulu. Kalau cuaca memang panas terik. Pas asap ngepul tim kumpul, dan pakai peralatan seperti apar dan alat pemadan. Kurang lebih jam 10 pagi,” ungkapnya, Kamis (05/09) pagi.
Melihat asap yang mengepul, lantas membuat Ichsan dan karyawan PT Pelindo lainnya berupaya untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan peralatan lengkap. Namun sayang, kondisi api semakin membesar dan membuatnya berinisiatif menghubungi instansi terkait.
” Pas kita berupaya memadam, tidak terelakkan lagi asap itu menjadi api yang semakin membesar. Jadi pas kita upaya memadamkan api, kita langsung menghubungi instansi terkait,” kata dia.
Kondisi ruang tunggu pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu kini atapnya sudah ludes dan habis di makan si jago merah. (Edho)