BANGKA — Rizki Septiono (25), pemuda asal Kota Pangkalpinang, harus mempertanggung jawabkan perbuatannya lantaran sudah membuat heboh warganet sebagai korban pembegalan, di jalan Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kamis lalu.
Pria itu bahkan mengunggah video amatirnya di medsos. Dia menyebutkan, dirinya sebagai korban pembegalan sembari menunjukkan bekas luka sayatan ditangannya.
Kasus itupun seolah menjadi buah bibir, pihak Kepolisian pun akhirnya melakukan penyelidikan untuk mengungkap kejadian itu. Hasilnya, ternyata video itu adalah bohong atau hoax. Rizki sengaja membuat video itu lantaran mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan kecil yang mengakibatkan kaca spionnya pecah.
Apesnya lagi, berdasarkan pengakuannya dalam konfrensi pers di Mapolres Bangka, Jum’at (31/03) siang. Mobil yang dipakainya adalah mobil milik istrinya sendiri.
” Saya berbohong disebabkan mobil yang saya kemudian mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kaca spion mengalami patah. Sementara mobil yang ia gunakan adalah milik istri,” ucapnya, dihadapan Polisi dan wartawan.
Usai kejadian video itu, Polisi melakukan introgasi dan mencocokan keterangan awal dengan hasil temuan Polisi, namun hasilnya tidak sinkron. Namun pada akhirnya, dia mengaku video tesebut hoaks. Rizki kemudian dibawa ke Polres Bangka guna dilakukan konferensi pers klarifikasi di Aula Tribrata Polres Bangka.
” Saya secara pribadi dari lubuk hati memohon maaf kepada Kapolres Bangka, Kapolsek Merawang berserta jajaran serta seluruh masyakarat Bangka Belitung terkait video bohong yang menjadikan saya korban begal,” kata dia.
Sementara, Kapolres Bangka melalui Kasat Reskrim AKP Rene Zakharia mengatakan, pihaknya akan memberikan pembinaan terhadap Riski dan peringatan keras. Rene menegaskan, hal ini sebagai contoh kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan medsos.
” Saat ini untuk Rizki, kita bina dan diberikan peringatan keras. Ini juga menjadi contoh bagi masayarakat lainnya agar lebih bijak dalam menggunaan media sosial yang dapat menimbulkan permasalahan kedepannya,” kata Rene. (Ed)
*Sumber : Humas Polres Bangka