BANGKA — Akong, warga parit 5 Kelurahan Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu mendadak viral disejumlah media siber. Pasalnya, dia diberitakan sebagai pengepul timah di Kecamatan Belinyu yang diduga ilegal.
Bahkan, baru-baru ini muncul berita adanya intimidasi kepada wartawan dan itu di dalam berita adalah orang suruhan Akong. Benarkah, Akong seperti itu?
Sabtu (29/06) siang, Akong yang menjawab konfirmasi wartawan media ini mengaku, jika berita yang berisikan intimidasi atau ancaman kepada wartawan itu bukan orang suruhannya.
Kata Akong, dia merasa bingung dengan adanya berita itu.
” Nggak ada itu, bukan orang saya. Mana ada orang saya ngancam gitu. Ngaco aja berita itu,” ucap Akong.
Tak menampik kata Akong, memang dia dikenal sebagai pengepul timah. Namun, pasca terungkapnya kasus korupsi komoditi timah, dia mengaku tidak melakukan jual beli timah lagi.
” Dulu memang saya ambil timah atau beli timah. Tapi sudah hampir 6 bulan ini, saya nggak beli lagi. Sudah kasus timah itu, nggak ambil saya,” bebernya.
Akong mengaku, dia sebelumnya pernah dikonfirmasi oleh salah satu wartawan, namun dia enggan menjawab. Dan kata Akong, memang beberapa waktu lalu ada orang yang mengaku wartawan menghubunginya via pesan WhatsApp untuk meminta bantuan.
Bahkan kata Akong sembari menunjukkan chat nya di WhatsApp, gegara dia tidak memberikan bantuan kepada wartawan maka dari itu berita tentang dia disiarkan.
” Nih ada WA nya (sembari menunjukkan), bilang ke saya coba kemarin bantu wartawan, nggak bakalan ada beritanya,” kata dia.
Disinggung bagaimana tindakannya pasca berita itu, Akong menjawab dia akan melaporkan pemberitaan itu.
” Mau lapor lah, rencana ini mau ke Dewan Pers saja. Atau di somasi saja lah,” ujarnya. (Edho)