Soal Upaya Perdamaian Kasus Penusukan di Bukit Tulang, Kadus Tanjung Batu : Itu Kemauan Dua Belah Pihak, Blak-blakan Soal Berita Miring

Bangka1077 Dilihat
banner 468x60

BANGKA — Miri Andini (26), menjadi korban pertikaian dengan terduga pelaku Dika yang saat ini sudah diamankan tim gabungan Satreskrim Polres Bangka. Keduanya terlibat aksi duel sebelumnya di pelabuhan Bukit Tulang, Desa Riding Panjang, Sabtu pekan lalu.

Atas kejadian itu, Miri sebagai korban mengalami luka-luka dibagian dada dan pipi sehingga dilakukan perawatan dan operasi di rumah sakit umum Kota Sungailiat. Namun kini kondisinya sudah berangsur pulih.

Kasus itu pun saat ini dikabarkan sedang ditangani oleh pihak Kepolisian Polres Bangka dan dikabarkan dua belah pihak sepakat menempuh jalur damai dan kekeluargaan, dengan mengajukan permohonan Restorative Justice atau RJ.

Namun berita terbaru mengabarkan, upaya perdamaian itu melibatkan nama Kadus Tanjung Batu yang disebut sebagai donatur dari upaya damai itu.

Agus sebagai sosok yang disebut Kadus Tanjung Batu saat dikonfirmasi mengaku, dia tidak bertindak sebagai donatur atas uang santunan terhadap korban.

” Nggak ada itu. Saya bukan donatur. Cuma memfasilitasi dua belah pihak, mereka mau damai. Kalau uangnya itu, dari pihak pertama lah yang dibilang sebagai pelaku. Itu mereka sudah sepakat, tidak ada embel-embel apapun. Dan uang itu sebagai biaya pemulihan si korban. Dan itu sudah sepakat dua belah pihaknya,” ungkap Agus, Kamis (25/01) pagi, melalui telepon selulernya.

Agus melanjutkan, soal si terduga pelaku yakni Dika disebut sebagai anak buahnya, tak menampik Agus membenarkan kabar itu. Namun kata dia, pada saat kejadian si terduga pelaku tidak bekerja alias izin.

” Kalau Dika, iya memang dia anak buah lah hitungnya. Dia kerja sama saya, tapi saat kejadian memang dia izin nggak kerja. Dan kejadian itu bukan di lokasi, tapi di pelabuhan Bukit Tulang sana. Saya aja nggak tahu pada saat kejadian itu, toh nambang juga nggak waktu itu, udah hampir seminggu lah stop,” jelasnya.

Disinggung bagaimana sikapnya lantaran kerap diberitakan miring, tak menampik Agus menjawab dengan nada rada kesal. Sebabnya kata dia, dalam hal ini dia tidak ada kepentingan apapun. Kata Agus, kedua belah pihak antara korban dan terduga pelaku masih ada hubungan keluarga dengannya.

” Dongkol lah rasa hati ini. Berita-berita yang terbit asal dikit nama saya, nama saya. Seolah-olah saya ada kepentingan. Padahal nggak ada bro, nggak ada kepentingan apapun di saya terlepas itu anak buah saya, kalau salah ya salah. Biarkan hukum yang menentukan. Tapi ini kan kemauan kedua belah pihak, minta tolong lah saya selaku fasilitator mereka mau damai. Kalau disusuri semua masih keluarga. Jadi banyak juga ngaco berita-berita, tujuannya mau geret saya juga hedehhh. Intinya, dua belah pihak itu masih ada hubungan keluarga dengan saya, cek saja kalau nggak percaya !!,” ucapnya kesal.

Masih kata Agus, dia membeberkan soal sikap dan perilaku kelompok wartawan yang kerap memberitakan miring soal dirinya. Dia menyebut, silahkan buktikan jika memang dia terbukti dalam hal ini sebagai donatur upaya damai yang dilakukan kedua belah pihak.

Tak menampik Agus blak-blakan, dirinya sudah melaporkan tindakan kelompok wartawan itu ke salah satu organisasi wartawan terkemuka di Bangka Belitung, meski kata dia prosesnya belum ada jawaban dan tindakan. Bahkan, dia menegaskan siap menempuh proses apapun termasuk proses hukum dalam pembuktian itu.

” Coba yang wartawan katanya tim wartawan itu kita kumpul. Kita ketemu dengan pihak korban dan saya dan mereka (tim wartawan) itu. Termasuk tudingan kerja di batu hitam saat kejadian perkelahian itu, coba buktikan. Ayoo, saya siap. Proses apapun saya siap,” kata dia.

Agus mengaku sengaja blak-blakan dalam hal ini supaya masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi. Lantaran dia merasa keberatan dengan kabar yang selalu miring tentangnya.

” Saya sudah melapor juga terkait yang minta fee Rp. 500 per kilo itu ke salah satu organisasi wartawan. Walau belum ada tindak lanjutnya, saya nggak tahu bagaimana. Saya hargai itu. Ini sengaja saya dibuat berita seolah-olah miring. Terus terang saya keberatan, apalagi dengan tim wartawan itu. Proses apapun saya mau lah kalau seperti ini. Biar masyarakat tahu bagaimana wartawan itu. Termasuk anda yang konfirmasi dan wawancara saya ini ya,” bebernya tegas. (Ran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *