BANGKA — Abdul Rais (52), pria yang mengaku sebagai wartawan dari sebuah media siber dikabarkan dipukul oleh sejumlah penambang ti rajuk yang bekerja di teluk kelabat dalam. Akibat kejadian itu, dia pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Dihubungi via pesan WhatsAppnya, pria yang kerap disapa Rais itu mengatakan, kejadian itu terjadi pada hari Kamis lalu. Pada saat itu kata Rais, dia datang ke pelabuhan dusun Tanjung Batu Desa Lumut, Kecamatan Belinyu, bersama dua orang rekannya.
” Kejadiannya hari Kamis. Waktu itu saya bertiga sama teman saya. Belum sempat tanya-tanya wawancara, tiba-tiba langsung disuruh pergi. Kami dilarang foto-foto di situ. Pas saya berdiri mau pergi, saya dipukul dari belakang di kuping sebelah kanan, sampai berdarah,” kata Rais, Sabtu (13/05) petang.
Rais mengaku, usai mendapatkan perlakuan seperti itu dirinya langsung membuat laporan ke Polsek Belinyu. Kondisinya saat ini pun kata dia, dikabarkan sudah membaik.
” Allhamdulillah, sudah mulai membaik,” ujarnya.
Kapolsek Belinyu AKP Chandra Satria AP, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Namun dia belum memberikan jawaban terkait perkembangan kasus tersebut.
” Sudah buat laporan ke Polsek,” kata Chandra, mengutip dari kabarbangka.com.
Sementara, Kepala Dusun Tanjung Batu Ismail saat dikonfirmasi mengatakan, mengetahui adanya kejadian pemukulan itu. Namun kata pria yang kerap disapa Agus itu menyebutkan, dia tidak mengetahui siapa si pemukulnya. Namun kata Agus, biasanya dirinya kerap memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan Abdul Rais.
” Wa’alaikumsalam, memang ada infonya. Kabarnya yang dipukul itu Abdul Rais. Tapi belum tahu siapa yang mukul? Karena kejadian itu malam Jumat lalu. Selama ini komunikasi dengan Rais cukup bagus, tapi malam itu dia datang tidak telfon saya dulu,” kata Agus.
Bahkan dieluh-eluhkan, si pemukul Abdul Rais adalah kelompok penambang dibawah binaannya, Agus pun mengelak hal itu. Karena kata Agus, di perairan teluk kelabat dalam, banyak kubu yang bekerja.
“ Ada beberapa kelompok penambang yang bekerja di sekitar Teluk Kelabat, tapi saya pastikan yang memukul Rais itu bukan dari panitia kelompok kami,” kata dia.
Agus melanjutkan, selama ini rombongannya berhubungan baik dengan para awak media, LSM bahkan Ormas. Dia pun mengaku, tak sedikit rekan-rekan yang datang berkunjung maupun silahturahmi ke Tanjung Batu. Maka dari itu, dia pun merasa bingung atas insiden ini.
” Kalau dengan kawan-kawan media, LSM bahkan Ormas kita hubungan baik lah. Banyak kadang-kadang main atau silahturahmi ke pelabuhan tanjung batu. Kita pun welcome, nah dengan adanya insiden ini bingung juga kita masalahnya apa. Apalagi sama Bang Rais, yaa bukan pertama kali main ke Tanjung Batu,” ungkap Agus panjang lebar. (Edho)