BANGKA – Pemerintah Desa Lumut, Kecamatan Belinyu menggelar musyawarah rencana pembangunan atau Musrenbang tahun 2026, Selasa (21/01/2025) pagi, di kantor Desa Lumut. Pada Musrebang itu segala perencanaan tahun ini dipaparkan pada kegiatan itu. Yang menjadi perhatian pembangunan pada usulan Musrenbang ini adalah perawatan jalan.
Termasuk juga banjir, banjir yang baru-baru ini menjadi momok yang terjadi di Desa Lumut, menjadi bahan bahasan pada musrenbang itu.
Kepala Desa Lumut Frenky Rickyanto Liong mengatakan, dia berharap Musrenbang ini salah satu langkah untuk mensejahterahkan masyarakat.
” Melalui musrenbang ini, marilah kita memperhatikan pembangunan di desa kita. Semoga bisa mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakat Desa Lumut,” kata Frenky.
Camat Belinyu Lingga Pranata mengungkapkan, memang musrenbang adalah kegiatan rutin yang kerap dilaksanakan setiap tahun.
Namun dikondisi keuangan Kabupaten Bangka saat ini sendiri kata Lingga, memang dalam kondisi tidak stabil. Namun meski begitu, bukan berarti semua usulan tidak bisa diterima. Sebab kata Lingga masih ada, upaya lain yang bisa dilakukan untuk pengajuan anggaran pembangunan.
” Memang musrenbang adalah kegiatan rutin setiap tahun. Sebenarnya tidak ada usulan atau program yang ditunda. Tapi mengingat kondisi keuangan di pemkab Bangka, membuat kegiatan terhalang. Bukan berarti usulan lainnya tidak dimasukkan. Kami mengharapkan setiap tahun ini sudah masuk ke RJPMD Kabupaten Bangka. Bahwa berkaitan dengan pembangunan ini, ada beberapa sumber dana yang kita kerja dari APBN, APBD dan jalur pokir dari Dewan,” ungkap Lingga.
Menyikapi masalah banjr, Lingga melanjutkan, memang Desa lumut ini bisa dikatakan daerah rawan banjir. Maka dari itu Lingga menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti salah satu penyebabnya kata dia adalah, peningkatan sedimentasi pada aliran sungai. Sehingga, membuat debit air tinggi.
Untuk itu kata Lingga, hal ini bisa ditanggulangi dengan cepat, dengan cara pengajuan proposal ke beberapa stake holder terkait.
” Artinya ada yang salah dalam hal ini. Ini perlu ada yang perlu kita lakukan, seperti proposal yang lengkap. Dari mulai kronlogis. Kalau saya lihat, ini ada peningkatan sedimentasi DAS di Lumut ini, sehingga menyebabkan debit air tinggi, ditambah air laut pasang. Tetapi ini bukan tidak ditanggulangi, ini harus ditanggulangi cepat. Jadi langkah cepat, kita harus buat proposal. Yang penting data yang kita ajukan lengkap. Karena kita kejar dana darurat. Jadi Pak Kades, segera lakukan untuk pengejaran itu,” jelasnya.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Bangka Dapil Belinyu Riausilip Muhammad Idrus yang pada saat itu hadir mengungkapkan, memang di dalam aturan dewan sendiri ada yang dinamakan pokir atau pokok pikiran. Namun sayangnya, pada anggaran tahun ini dana pokir itu ditiadakan.
Namun meski tidak ada dana pokir kata Idrus, dia secara maksimal akan mengawal kepentingan pembangunan masyarakat.
” Mengenai pokir dewan, Allhamdulillah tahun ini tidak ada untuk tahun ini. Aturannya benar, kita bisa titipkan dana itu kesetiap instansi untuk masyarakat. Allhamdulillah, sekarang dana pokir tidak ada. Tapi jangan berkecil hati, kita akan mengawal dan mendukung dari tingkat bawah sampai pusat,” kata Idrus.
Kegiatan itu dihadiri oleh para Kadus di Desa Lumut termasuk Kadus Tanjung Batu Ismail Alcantara, Kabid PMD Kabupaten Bangka, Camat Belinyu Lingga Pranata, anggota DPRD Kabupatan Bangka Muhammad Idrus.
Sementara ada beberapa pengajuan pembanguan yang menjadi skala utama yaitu peningkatan daya saing Daerah Untuk Kesejahteraan. Peningkatan kapasitas lampu jalan. Peningkatan kapasitas jalan Dusun KD Belinyu. Perbaikan dan pemeliharaan Jalan Dusun Singkai. Perbaikan siring badan jalan Dusun Gedong. Talud aliran anak sungai. (Edho)