BANGKA BARAT – Kesebelasan Biaso Bae Veteran FC menelean kekalahan pada laga semifinal kejuaraan sepakbola Ascam Simter Cup I yang digelar di lapangan sepakbola Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, Jum’at pekan lalu. Efek dari kekalahan itu membuat manager Biaso bae Veteran Ismail Alcantara tak terima.
Sebab, sepanjang jalannya pertandingan wasit yang memimpin atas nama Rosihan beserta hakim garis dianggap tidak sportif. Sebabnya, ditemukan sejumlah pelanggaran namun tak diindahkan.
Bahkan dari itu, si pelatih Biaso Bae Veteran AGustino pun diganjar kartu kuning. Lantaran melakukan protes yang dianggap biasa saja> Namun diberikan kartu kuning oleh wasit.
Mereka kalah tipis 2-1 atas tim tuan rumah AFJ dari Desa Mayang, Kabupaten Bangka Barat, setelah sebelumnya unggul 1-0 diawal babak pertama. Namun ada yang janggal pada pertandingan itu. 2 gol yang dilesakkan tuan rumah nampak menuai kontroversi.
” Kami merasa dicurangi, masa gol kedua sudah sah-sah offside nggak offside. Pemain yang duduk dibangku cadangan, penonton juga tau itu offside,” kata Ismail, Rabu (23/07/2025) kepada wartawan.
Ismail juga menceritakan, kalau berbicara soal aturan pada kerjuaraan itu banyak ditemukan. Contohnya, tidak ada tim medis, tidak ada ambulan serta tidak ada pengamanan dari aparat keamanan. Hal itu ia katakan, lantaran sudah dua kali absen untuk menyaksikan tim asuhannya bertanding. Namun dia kaget usai menyaksikan langsung situasi pertandingan.
” Turnamen apa ini? Medis nggak ada, ambulan nggak ada. Tambah nggak ada petugas yang mengamankan. Saya jujur ajha, baru pertama nonton. Kemarin nggak sempat hadir,” ungkapnya.
Ismail menyebutkan, dia berharap turnamen itu menjadi atensi bagi ASkab Bangka Barat untuk disidak. Tak menampik kata dia, dia menerima kekalahan asalkan sepanjang jalannya pertandingan kemarin wasit dan hakim garis bertindak adil.
Lantaran kalah pada laga semifinal, membuat tim Biaso Bae Veteran harus bertanding untuk memperebutkan posisi ke 3, melawan Nibung. Namun lantaran demikian, kedua tim sepakat untuk tidak bertanding lantaran, kecewa dengan aturan dan wasit yang memimpin dianggap bobrok.
Sementara pelatih Biaso Bae Veteran Agustino mengungkapkan, pada turnamen itu tidak ada pengawas pertandingan sebelumnya. Dia yang hendak melakukan protes pun mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan dari si pengawas pertandingan yang baru hadir saat laga semifinal.
” Pengawas pertandingannya baru ada pas semifinal. Kita mau protes malah dimarah-marah,” kata Agustino.
Hingga berita ini diturunkan, media ini akan menguoayakan mencari konfirmasi kepada pihak terkait seperti dari Askab Bangka Barat, PSSI serta Kepolisian terkait pengamanan. (Edho)