Ini Dia Sekelompok Muda Mudi Yang Kerap Bangunkan Warga Belinyu Sahur

Bangka1578 Dilihat
banner 468x60

BANGKA — Sekelompok pemuda pemudi menamakan diri mereka Galank, dari kampung padang lalang Kecamatan Belinyu, mempunyai kebiasaan membangunkan warga untuk sahur selama ramadhan. Kegiatan itu sudah mereka lakukan sejak 4 tahun belakang. Tidak hanya itu, mereka juga kerap membuat likur saat sudah memasuki hari ke 21 bulan ramadhan.

Feri Distora selaku ketua dari kelompok itu mengatakan, mereka melakukan gerakan membangunkan sahur itu dimulai sejak tahun 2019 lalu.

Bahkan kata Feri, mereka berawal menggunakan sepeda motor berkeliling wilayah Kecamatan Belinyu sembari menabuh ember untuk membangunkan warga untuk bangun sahur.

” Mulainya tahun 2019 lalu, kami membangunkan warga untuk sahur menggunakan sepeda motor dan menggunakan ember dan alat seadanya. Dan tahun selanjutnya menggunakan kendaraan roda 4 , mengelilingi seputaran Belinyu,” kata pria yang kerap disapa Prof itu, Sabtu (15/04) malam, di Padang Lalang Belinyu.

Kata Feri, Galank sendiri terdiri dari pemuda pemudi yang berasal dari kampung katak, padang lalang, padang siput, pulau punai dan yos sudarso.

Dilanjutkan Feri, selain membangunkan warga sahur mereka juga kerap membuat tradisi likur saat ramadhan sudah menginjak hari ke 21.

” Kegiatan rutin kami saat ramadhan melanjutkan tradisi likur , memasang lampu likur di malam lailaturkodar di 21 hari ramadhan,” kata dia.

Untuk kesan dan kesannya lanjut Feri, tidak ada masyarakat yang merasa terganggu akan apa yang mereka lakukan. Bahkan kata dia, saking asyiknya mereka membangunkan warga untuk sahur, mereka sampai lupa sudah mendekati waktu imsak.

” Sangking gembira membangunkan warga sering lupa melihat jam, waktu makan sahur cuma 10-15 menit menuju imsak. Sejauh ini berjalan dari tahun 2019 tidak ada yang protes atau pun cacian , malah sebaliknya yang kami dapat adalah doa dari warga yg telah dibangunkan sahur (Allhamdulillah ado ikak lewat , mendak a dak bangun, men tiduk mati hahaha),” ucapnya tawa. (Ed)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *