Kata Bupati dan Kapolres Bangka Tentang Hari Bela Negara

Bangka737 Dilihat
banner 468x60

BANGKA — Bupati Bangka Mulkan mengungkapkan, peringatan hari bela negara ini sebagai wujud rasa hormat terhadap tanah air yang dianggap sudah merdeka. Kata Mulkan, peran anak muda sebagai penerus bangsa harus dapat menyikapi kemerdekaan ini.

” Bila Kita sebagai penerus kemerdekaan bersama sama menghormati perjuangan kemerdekaan. Tentunya sebagai anak muda dan sebagai generasi bangsa harus menyikapi kemerdekaan dengan memproteksi diri dan memanfaatkan kemerdekaan sebaik baiknya,” kata Mulkan, usai upacara hari bela negara ke 74, di kantor Bupati Bangka.

Derasnya perkembangan teknologi kata Mulkan, menjadi suatu acuan untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

” Dan memanfaatkan dan mengikuti derasnya perkembangan teknologi yang luar biasa. Sehingga kedepan, regenerasi kita di RI saat ini akan meneruskan pejuang yang akan mengisi kemerdekaan,” kata dia.

Sementara, Kapolres Bangka AKBP Indra Kurniawan mengungkapkan, dengan adanya upacara peringatan hari bela negara ini, merupakan suatu wujud untuk memperkokoh rasa nasionalisme.

” Dengan cara melaksanakan kegiatan upacara bela negara dengan membudayakan upacara bendera setiap hari Senin, dengan itu kita dapat memperkokoh nasionalisme dan patriotisme untuk membela negara Indonesia untuk membangun Indonesia yang lebih maju ke depan,” ungkapnya.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, maka dari itu AKBP Indra meminta kepada masyarakat untuk bisa membentengi diri dengan cara memperkokoh integritas dan ketaqwaan kepada Tuhan.

” Dengan percepatan informasi melalui media online melalui handphone agar masyarakat bisa membintengi diri dengan memeperkokoh integritas melalui ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan nilai nilai agama,” tuturnya.

Untuk diketahui, hari bela negara atau HBN adalah hari bersejarah Indonesia yang jatuh pada tanggal 19 Desember 1948 silam, untuk memperingati deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia PDRI oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Sumatra Barat. Berkat adanya PDRI, eksistensi kepemimpinan Republik Indonesia akibat Agresi Militer Belanda II dapat dipertahankan. (Ed)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *