BANGKA — Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dr Safrizal Zakaria Ali menyebutkan, ada beberapa faktor yang membuat pendapatan PAD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurun.
Salah satu contohnya saja kata Safrizal, adalah faktor pajak. Penyebabnya kata dia, termasuk kegiatan pertimahan yang menurun.
” Ada banyak faktor diantara nya pajak. Akibat kegiatan timah menurun maka berimbas kepada penerimaan pajak dan retribusi. Komposisi terbesar pendapatan provinsi adalah dari pajak tahunan kendaraan, pajak kenderaan baru, pajak bbm, pajak air permukaan,” tulis Safrizal, dalam pesan WhatsAppnya, Rabu (31/07) malam.
Untuk persentase penurunan PAD Babel saat ini kata Safrizal, secara year on year bulan Juli mestinya sudah mencapai angka. 50 persen. Namun kata dia, saat ini baru mencapai 38 persen saja.
Maka dari itu kata dia, ada target yang belum tercapai sebesar 12 persen, dibanding bulan Juli tahun 2023.
Dilanjutkan Safrizal, salah satu contohnya lagi yakni penerimaan pajak kendaraan baru, karena jumlah pembelian kendaraan baru menurun, maka secara otomatis pajak juga tidak mencapai target.
Demikian pula kata dia, banyaknya smelter dan alat berat tidak beroperasi. Maka jumlah komsumsi BBM juga menurun, sehingga pajak juga mengalami penurunan. Demikian pula pajak air permukaan tidak dapat dipungut dikarenakan beberapa pabrik tutup seperti smelter timah maupun pabrik kelapa sawit atau PKS.
Masih kata Safrizal, dengan kondisi yang seperti ini dia mengajak masyarakat untuk membayar pajak, guna membantu pemerintah.
” Jadi inilah kondisi kita bukan menyalahkan masyarakat. Justru saya mengajak pemilik kendaraan bermotor agar membantu pemerintah Provinsi dan Kabupaten atau Kota untuk membayar pajak agar kita tetap bisa membiayai pembangunan, merawat jalan-jalan yang rusak.” demikian Pj Gubernur Babel Dr Safrizal Zakaria Ali. (Edho)