BANGKA — Sejumlah personel TNI dari Lanal Babel melalui Posbinpotmar Belinyu serta Satpolairud Polres Bangka, turun bersama dalam menertibkan tambang apung yang ada di perairan sungai perimping, Desa Berbura, Kecamatan Riausilip, Senin (30/10) siang.
Hasilnya, puluhan penambang yang menambang di perairan itu pun dikumpulkan, lantas diminta untuk segera menggeserkan ponton milik mereka hari ini juga.
Danlanal Babel, melalui Danposmat Belinyu Serma Sumantri mengatakan, pihaknya hingga hari ini sudah 3 kali mendatangi lokasi ini. Maka kata Sumantri, pada hari ini mereka memberikan ultimatum keras kepada penambang.
” Sudah 3 kali kami kesini (perimping). Berdasarkan laporan masyarakat tentang adanya aktivitas tambang dekat jembatan perimping. Hari ini kami himbau keras, jika besok masih ada lagi maka kami akan melakukan penindakan lebih lanjut bersama Polairud,” ungkap Sumantri.
Maka dari itu Sumantri menegaskan, hari ini kondisi perairan sungai perimping harus dikosongkan dari aktifitas tambang.
Para penambang pun dihadapan petugas mengakui, kalau hasil timah yang mereka dapatkan distor ke pos penimbangan yang ada di dekat lokasi penambangan.
Sementara Kapolres Bangka, melalui Kasat Polairud IPTU Andi saat dikonfirmasi membenarkan adanya penertiban itu. Menurut Andi, pihaknya bersama TNI AL Lanal Babel sudah memberikan himbauan keras kepada para penambang untuk tidak menambang lagi di seputaran perairan itu.
Ditambahkan Andi, lokasi penambangan itu letaknya tak jauh dari akses umum yaitu jembatan perimping. Maka dari itu Andi menegaskan, jika masih ada kegiatan penambangan disitu pihaknya akan melakukan penidakan lebih lanjut atau ke ranah hukum.
” Iya benar, tadi anggota bersama TNI AL Lanal Babel dan Posmat Belinyu melakukan penertiban dan himbauan kepada penambang. Apalagi disitu lokasinya dekat dengan jembatan. Jika masih ada lagi penambangan disitu kami akan lakukan penindakan hukum kepada para penambang. Karena tadi kami minta hari ini untuk dikosongkan,” kata Andi.
Usai dilakukan himbauan, para penambang nampak menarik satu per satu ponton mereka dari lokasi. Memang secara kasat mata, ponton isap itu bekerja tak jauh dari jembatan perimping, bahkan hanya berjarak kurang lebih 100 meter. (Edho)