Wakil Rakyat Ini Adu Argumen Dengan Pengusaha Belinyu, Perihalnya Ini Rupanya

Bangka322 Dilihat
banner 468x60

BANGKA- Supendi alias Aliung seorang wakil rakyat asal Kecamatan Belinyu yang duduk di kursi DPRD Kabupaten Bangka, terlibat cekcok mulut dengan seorang pengusaha ternama asal Kecamatan Belinyu juga yaitu Rahrdja Pantja atau kerap disapa Afuk.

Perselisihan itu terjadi di atas sebidang tanah dekat Jl. Raya Sungailiat Belinyu, Sincong, Desa Gunung Muda, Belinyu pada Jumat (19/9/2025) siang.

Cek-cok mulut itu berawal saat pihak Afuk bersama anaknya Albert dan pekerjanya hendak melakukan penataan di lahan yang diakui miliknya. Dan itu sesuai sertifikat BPN Kabupaten Bangka No.723 tahun 2025.

Sementara disisi lain, Alung yang merupakan anggota DPRD Bangka dapil Belinyu-Riausilip menyatakan lahan dan tanam tumbuh sebagian adalah milik dia.

Diatas lahan itu yang bertepatan dengan jembatan penghubung dan merupakan akses menuju Sungailiat dan Pangkalpinang, sudah berdiri sebuah tembok yang dibangun.

” Kami telah memiliki sertipikat BPN tahun 2002 dan saat dilakukan pengukuran ulang ada lahan kita dipasangi pagar yang bersangkutan (Alung),” kata Afuk bersama anaknya Albert Pantja, mengutip dari Babelpos.disway.id

Kata Afuk, dalam pengukuran terakhir berdasarkan berita acara penataan batas, tanah pihaknya tumpang tindih 91M2 dan 20M2 dengan tanah yang diklaim Aliung. Namun pihaknya tidak pernah melihat surat tanah milik Aliung yang kini terjadi persoalan di lapangan.

Maka dari itu kata dia, untuk kedepannya mereka akan mempertimbangkan langkah selanjutnya termasuk langkah hukum.

“Atas kejadian ini, kedepannya kami akan mempertimbangkan langkah hukum. Karena selain kami memiliki hak sesuai sertipikat BPN juga telah dinyatakan tanah ini di luar kawasan hutan berdasarkan SK Kemenhut.6616 tahun 2021 yang dalam RTRW Bangka merupakan kawasan permukiman perkotaan,” ujar Afuk.

Pada kejadian itu, pihak Afuk ingin terus melakukan penataan dengan alat berat sementara Alung meminta alat berat berhenti aktivitasnya. Nada keras sempat mewarnai cek Cok kedua belah pihak di lahan samping sebuah SPBU ini. Meski ada pihak dusun dan desa setempat, namun keduanya tak menemui titik temu atas perselisihan lahan tersebut.

Sementara Supendi alias Aliung, yang dihubungi wartawan media ini, Jum’at malam menjelaskan panjang lebar tentang hal itu.

Menurut Aliung, dia tidak membawa embel-embel apapun termasuk lembaga dalam hal ini.

” Jadi ini intinya bukan soal permasalahan kelembagaan, bukan. Tapi ini personal, individu saya sebagai masyarkat biasa yang notabanenya terdampak akan lingkungan. Dan yang perlu kita ketahui kan, kalaupun membawa kelembagaan, bagaimana kita sebagai sosok yang harus memberikan perlindungan kepada masyarakatnya kalau kita harus diam, dengan keangkuhan para pengusaha-pengusaha yang notabanemya merajalela. Hanya itu saja !,” ungkap Aliung.

Menurutnya, dia meminta hal yang wajar, yaitu silahkan kau melakukan penimbunan rawa-rawa dilokasi itu. Dan seharusnya kata dia, dalam hal ini belum dibolehkan terbit sertifikat.

Dan jika pun harus terbit menurutnya, harus diketahui masyarakat yang tinggal dekat lokasi itu. Seperti batas dan patokannya.

” Kalau ini kan nggak ada ! Rawa-rawa. Saya dari tahun 2006 itu aja belum bisa buat surat. Kami melakukan penimbunan dulu. Saya tahu ini riwayat lokasi, karena bersebelahan dengan rumah Paman saya dulu disini. Dan itu kita tidak semerta-merta. Yaa selama melakukan penimbunan di 2010 barulah kita membuatkan bangunan rumah dan baru bisa melakukan pengajuan secara surat fisik di Kecamatan,” jelasnya.

Namun lanjut dari itu kata Aliung, yang dia dapatkan hanyalah jawaban yang dinilainya angkuh dari Rahardja Pantja alias Afuk

” Tapi ini, malah kita ngomong dari awal sudah nggak kena, arogansinya sudah luar biasa. Bawa begitu banyak orang dan orang-orang dia, saya ngadepinnya sendiri. Bukan bawa banyak orang. Saya sendiri lho ! Ini malah dengan keangkuhan, kesombongan dia yang menjawab bahwa lautpun bisa dia, kan aneh? Tanam tumbuh kita sudah berbuah lho. Dirobohkan sama dia,” bebernya.

Disinggung untuk langkah selanjutnya, Aliung mengatakan saat ini dirinya masih mempelajari hal tersebut. Termasuk meminta saran dari sejumlah rekan dan juga pihak keluarganya. (Edho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *