Simak ! Tanggapan Masyarakat Belinyu Soal Rencana Pembangan Pelabuhan Industri Tanjung Gudang Skala Internasional

Bangka62 Dilihat
banner 468x60

BANGKA – Mega proyek besar kabarnya bakal merambah ke Kecamatan Belinyu. Pasalnya, tadi pagi Gubernur Babel Hidayat Arsani bersama investor asal China Mr Yu, sudah datang meninjau pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu.

Rencananya, pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu bakal dijadikan pelabuhan industri ekspor impor berskala internasional dan berkapasitas besar di Asia Tenggara.

Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu, memang menurut sejarahnya dulu pernah dijadikan pelabuhan kapal barang.

Pada zaman baehula dulu, dikenal dengan kapal kayu dengan nama Kapal Sederhana, milik pengusaha asal Kecamatan Belinyu yakni Ajat.

Namun meski demikian, tentunya pembangunan itu musti direncanakan matang serta mendapat dukungan dari pada elemen masyarakat.

Pasti ada pro dan kontra akan hal itu. Maka dari itu, redaksi media ini merangkum beberapa elemen masyarakat Kecamatan Belinyu terkait perencanaan pembangunan pelabuhan itu.

Berikut tanggapan dari beberapa tokoh masyarakat di Kecamatan Belinyu. Tanggapanya mendukung, dari mulai sektor bangkitnya ekonomi hingga gambaran situasi pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu.

Yang pertama ada Putik, seorang tokoh pemuda pesisir asal Tanjung Gudang, Kelurahan Mantung Kecamatan Belinyu.

” Menurut saya sebagai masyarakat Belinyu dan orang Tanjung gudang, pelabuhan bagus dan ini harapan bertahun-tahun. Baru Gubernur sekarang yang disapa panglima benar-benar mewujudkan harapan masyarakat Belinyu kembali ke masa jayanya. Dulu pelabuhan Belinyu pada masanya pak Ajat yang kita kenal, banyak kapal-kapal barang ,dan ekonomi masyarakat Belinyu khususnya akan lebih maju dan akan ada lapangan kerja. Terima kasih kasih kepada Pak Gubernur yang disapa panglima. Sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pelabuhan Belinyu yang menjadi pelabuhan internasional ,ekspor, impor. Karena letak pelabuhan kita lebih dekat jalur dagang ke beberapa negara, dan kita harus bangga sebagai masyarakat Belinyu Karena memiliki pelabuhan alami dan teluk kelabatnya hingga bisa kapal berlindung dari badai ,dan kapal berapa ribu ton pun bisa bersandar,” jelasnya.

” Dan kita juga berterima kasih juga kepada Pak Afuk putra daerah Belinyu yang benar-benar ingin mengembalikan masa jayanya dulu pelabuhan Tanjung gudang Belinyu dan saya berharap pengusaha Belinyu ada di Jakarta ,maupun di luar negeri sana bisa mengikuti ,Pak Afuk membangun Kecamatan Belinyu yang kita cintai mulai sekarang. Kita orang Belinyu harus bangga adanya perolyek pembagunan pelabuhan Belinyu sekala internasional,” tambahnya.

Yang berikutnya ada H Sachie Pasilo, atau yang kerap disapa H ilo. Dia juga memberikan tanggapan terkait wacana pembangunan pelabuhan itu.

” Pada dasarnya sudah lama kita masyarakat Kecamatan Belinyu mendambakan pemerataan pembangunan di Provinsi Babel. Ya g mana posisi dari segi geografis dan historis Tanjung Gudang ini layak di jadikan pelabuhan internasional. Mengingat kedalaman lautnya cukup dalam dan alami untuk bobot kapal yang besar. Sehingga pemerintah tidak direpotkan dengan pengerukan berkala setiap tahun. Namun rona awal memang ada di depan pelabuhan berjarak beberapa mil terdapat batu besar kalau ga salah batu aco namanya namun itu bukan menjadi penghalang, dan bisa diledakkan nantinya,” jelas H Ilo.

” Kalau memang benar pelabuhan ini dibangun berarti kami sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur Babel yang sekarang yaitu Bapak Hidayat Arsani yang mimiliki pola pikir untuk membangun infrastruktur dimulai dari utara pulau Bangka dengan kajian yang tepat. Kita berharap juga kedepan nya perekonomian masyarakat Belinyu bisa tumbuh kembali pasca pertimahan, lapangan kerja terbuka. Semisal dengan adanya bongkar muat di Tanjung Gudang maka TKBM disini mendapat pekerjaan terus mobilisasi, transportasi para sopir ada tarikan, gudang penyimpanan dapat menyerap tenaga kerja. Sehingga ekonomi dapat bergulir,” tambahnya lagi.

Kemudian ada Dani, selaku masyarakat Kecamatan Belinyu. Dia mengaku juga mendukung adanya megaproyek itu.

” Sangat-sangat mendukung. Kalau Belinyu dibangun pelabuhan industri berskala internasional. Akan menambah PAD dan membangkit ekonomi Belinyu khususnya dan akan terbuka lapangan kerja untuk masyarakat. Tapi cacatan pekerja diutamakan untuk orang Belinyu ya, bukan orang luar,” ucapnya.

Lanjut lagi ada Hazil Ma’ruf, seorang tokoh masyarakat dan juga aktifis di Kecamatan Belinyu. Berikut komentarnya.

” Wacana pegembangan Pelabuhan Tanjung Gudang menjadi Pelabuhan berskala Besar (Nasional/Internasional) dulu sudah pernah disampaikan, dulu mau dijadikan sebagai Pelabuhan Samudera namun semuanya batal. Dengan adanya keinginan Bapak Gubernur Babel Panglima Hidayat Arsani yang akan menjadikan Pelabuhan ini menjadi Pelabuhan berskala Internasional, ini tentunya akan Mendapatkan dukungan Penuh dari Masyarakat Belinyu. Secara Pribadi, saya acungkan Jempol kepada Panglima. Saya yakin jika Pelabuhan ini dioptimalkan, maka pasti akan memberikan Perubahan yang luar biasa, terutama dalam geliat perekonomian di Kecamatan Belinyu dan Kabupaten Bangka,” jelas Hazil.

” Karena itu saya mengajak seluruh komponen dan elemen masyarakat Belinyu untuk bersama-sama kita mendukung rencana Gubernur Babel Panglima Hidayat Arsani ini hingga bisa terwujud. Kita dukung dan kita support sesuai dengan kemampuan kita masing-masing,” tambahnya.

Dan kemudian, ini ada seorang pemuda sekaligus aktifis juga. Dia adalah Juan Apriansyah, atau kerap disapa Juwenk.

Pemuda bertubuh kurus itu, pernah mengunggah tanggapannya dan berharap pelabuhan Belinyu tetap aktif beberapa waktu lalu. Bagaimana komentarnya? Ini dia tanggapanya.

” Saya Juan Apriansyah atau Juwenk salah satu tokoh pemuda yakni Ketua KNPI Kecamatan Belinyu, sangat mendukung Pak Gubernur Babel untuk pembangunan pelabuhan Tanjung Gudang menjadi pelabuhan industri Smskala Internasional. Karena dampak dari pelabuhan itu akan berimbas Untuk perekonomian daerah,” kata Juwenk.

” Saya akan mensuport Camat Belinyu untuk mengawal rencana ini, agar secepatnya teralisasi. Karena jangan sampai seperti wacana dermaga Mantung yang sampai sekarang tidak ada kelanjutan kabarnya,” tambah dia.

Itulah tadi beberapa tanggapan dari para tokoh di Kecamatan Belinyu. Semoga saja, wacana ini akan terealisasi dan terwujud sesegera mungkin. (Edho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *