Sampah di Pasar Baru Belinyu Tanggung Jawab Siapa? Simak Penjelasan Ismir

Bangka1679 Dilihat
banner 468x60

BANGKA — Tumpukan sampah nampak membludak di Tempat Pembuangan Sampah pasar baru Belinyu. Pasalnya, libur hari raya Idul Adha membuat keadaan TPS pasar baru Kecamatan Belinyu nampak over kapacity, seperti dokumentasi yang diterima redaksi hari ini, Selasa (18/06) pagi.

Nampak sampah-sampah sudah berserakan dari box TPA yang sudah dibangun. Tak sedikit masyarakat yang komplain akan hal itu. Namun apakah ini dampak liburnya petugas kebersihan saat hari raya Idul Adha. Sehingga kondisi sampah semakin menumpuk.

Memang beberapa bulan belakang, dibangun TPS di belakang pasar baru Belinyu. Secara reel nya, memang menuai pro dan kontra antara pedagang setempat, masyarakat hingga petugas parkir yang tidak setuju lantaran dibangun box TPS itu.

Apri, salah seorang warga Belinyu yang hendak belanja di pasar saat itu mengaku risih dengan kondisi sampah seperti itu.

” Risih Bang lewat situ, mana bau pula. Mana sudah berhamburan sampahnya. Seharusnya jangan disini lah bikin TPS. Tapi nggak tahu lah, kita cuma rakyat ini,” kata Apri.

Koordinator UPT Pasar Belinyu Wulandari saat dikonfirmasi menyebutkan, sampah di TPS itu sudah 2 hari belakang ini menumpuk. Apalagi ditambah dengan libur lebaran Idul Adha.

Wulan juga mengaku, pihaknya sudah melakukan rapat bersama pihak Kecamatan, Kelurahan serta pedagang.

” Belum ada solusi soal sampah itu, sudah pernah rapat dulu. Rapat di kantor Camat waktu itu, sama Pak Lurah, Kepala UPT LH, Kepala UPT MLPP sama perwakilan pedagang,” kata Wulan.

Sejak dua hari kemarin sampah mulai banyak, kan libur Idul Adha.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Ismir Rachmaddinianto mengungkapkan, kondisi sampah yang penuh di sebuah TPS adalah hal yang wajar saja.

Menurut Ismir, jika pun ada masyarakat yang komplain maka hal itu menjadi acuan masyarakat untuk merubah pola dalam menjaga kebersihan terutama membuang sampah.

Ditambah lagi kata dia, masyarakat mengetahui peran petugas kebersihan itu, apalagi saat libur hari besar nasional.

” Bagus kalau ada yang komplain. Berarti masyarakat tahu fungsi petugas kebersihan itu penting dan memiliki peranan. Kalau sampah wajar saja, petugas kita juga libur. Apalagi petugas Kelurahan juga libur,” kata Ismir, Selasa pagi, melalui pesan WhatsAppnya.

” Solusinya cuma satu, masyarakat bisa merubah pola dan perilakunya terhadap sampah dari masing-masing rumah tangga. Dan menjadi wajid retribusi pelanggan dari layanan pengangkutan sampah,” tambahnya.

Ismir melanjutkan, dia meminta maaf untuk pelayanan sampah di hari libur itu ditiadakan.

” Tapi mohon maaf, kalau libur nggak ada pelayanan untuk hari libur,” ujarnya.

Kemudian dijelaskan Ismir, untuk TPS memang sedang dalam fase perencanaan.

Karena kata dia, dalam pembangunan tempat sampah itu butuh lahan yang strategis dan tepat.

” Kemudian untuk pembuatan TPS memang lagi dalam tahap perencanaan. Karena dibutuhkan lahan yang representatif. Kalau dari armada, DLH telah melakungan pengangkutan tetapi volume sampah yang memang banyak,” ungkap Ismir.

Lantas, siapakah yang bertanggung jawab akan hal ini? Apalagi, pembangunan tempat pembuangan akhir atau TPS itu berada di dalam lingkup lahan pasar.

Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, yang pasti pemerintah pun dalam hal ini diharapkan menjadikan ini sebagai perhatian mereka. (Edho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *